Ideologi
Pancasila
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Alfian (BP7 Pusat,1991 : 192), Pancasila
telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka khususnya di Negara Republik
Indonesia. Sebagai ideologi terbuka Pancasila memberikan orientasi ke depan,
mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dan
akan dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi dan era keterbukaan dunia
dalam segala bidang. Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi
– dimensi idealitas, normatif, dan realitas.
Liberalisme
Jika
dibandingkan dengan ideologi Pancasila yang secara khusus norma-normanya
terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka dapat dikatakan bahwa hal-hal
yang terdapat di dalam Liberalisme terdapat di dalam pasal-pasal UUD 1945,
tetapi Pancasila menolak Liberalisme sebagai ideologi yang bersifat
absolutisasi dan determinisme.
Liberalisme
merupakan paham yang memberikan penekanan kebebasan individu ssehingga kesejahteraan
bukan menjadi tanggung jawab negara.
Komunisme
Komunisme sebagai anti Kapitalisme
menggunakan sistem Sosialisme sebagai alat kekuasaan sebagai prinsip semua
adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara
merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya sehingga Komunisme
juga disebut anti Liberalisme.
Dalam Komunisme perubahan sosial
harus dimulai dari peran Partai Komunis. Jadi perubahan sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian buruh hanya dapat berhasil
jika bernaung di bawah dominasi partai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar