Halaman

Selasa, 04 November 2014

AWAL MULA O.S. ANDROID

Android Inc, adalah sebuah perusahaan software kecil yang didirikan pada bulan Oktober 2003 di Palo Alto, California, USA. Didirikan oleh beberapa senior di beberapa perusahaan yang berbasis IT & Communication; Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White. Menurut Rubin, Android Inc didirikan untuk mewujudkan mobile device yang lebih peka terhadap lokasi dan preferensi pemilik. Dengan kata lain, Android Inc, ingin mewujudkan mobile device yang lebih mengerti pemiliknya. Sejarah Android dimulai dari sini.

Google dan Sejarah Android

Konsep yang dimiliki Android Inc, ternyata menggugah minat raksasa Google untuk memilikinya. Pada bulan Agustus 2005, akhirnya Android Inc diakuisisi oleh Google Inc. Seluruh sahamnya dibeli oleh Google. Nilai pembelian Android Inc ini oleh google tidak ada release pastinya. Tetapi banyak yang memperkirakan nilai pembelian Android Inc oleh Google adalah sebesar USD 50 juta. Saat itu banyak yang berspekulasi, bahwa akuisisi ini adalah langkah awal yang dilakukan Google untuk masuk ke pasar mobile phone.
Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White tetap di Android Inc yang dibeli Google, sehingga akhirnya mereka semua menjadi bagian dari raksasa Google dan sejarah android. Saat itulah mereka mulai menggunakan platfor linux untuk membuat sistem operasi bagi mobile phone.

Sejarah Android dan Open Handset Alliance

Pada bulan nopember 2007, terbentuklan Open Handset Alliance yang merupakan konsorsium dari beberapa perusahaan : Broadcom Corporation, Google, HTC, Intel, LG, Marvell Technology Group, Motorola, Nvidia, Qualcomm, Samsung Electronics, Sprint Nextel, T-Mobile dan Texas Instruments. Mereka sepakat untuk membuat open standart bagi mobile phone. Pada hari yang sama, mereka mengumumkan produk pertama mereka, yaitu Android yang berbasis Linux kernel versi 2.6.
Bulan Desember 2008, bergabunglah 14 perusahaan lainnya yaitu : ARM Holdings, Atheros Communications, Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, PacketVideo, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp dan Vodafone Group Plc. Hal ini merupakan langkah besar dalam sejarah Android untuk menjadi pemimpin dalam sistem operasi untuk mobile phone.
Beberapa Versi release resmi AndroAndroid versi 1.1
Android Cupcake versi 1.5
Android Doughnut versi 1.6
Android Eclair versi 2.1
Android Froyo versi 2.2
Android Gingerbread 2.3
Android Honeycomb 3.x
Android Ice Cream Sandwich 4.x

Android versi 1.1
Google merilis Android versi 1.1, pada 9 Maret 2009. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, pencarian suara, pengiriman pesan dengan gmail, dan pemberitahuan email.
Android Cupcake versi 1.5
Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan Software Development Kit (SDK) dengan versi 1.5, pada pertengahan Mei 2009. Dalam android versi 1.5 terdapat penambahan fitur seperti kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Blouetooth A2DP, bisa terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

Android Doughnut versi 1.6
Sistem ini diberi nama Doughnut 2.1 . Salah satu ponsel yang juga memaki sistem operasi tersebut adalah HTC G1. Doughnut juga memberi fitur lebih daripada OS Android 1.5 Cupcake. Fitur terbarunya adalah kamera, camcorder, galeri yang dintegrasikan, dan pengguna dapat menghapus foto di galeri.Versi ini dirilis September 2009.

Android Eclair versi 2.1
Sistem Operasi ini dirilis pada tanggal 26 Oktober 2009. Yang berubah dari versi ini salah satunya adalah tanpilannya. Selain itu, Android Eclair juga mengalami peningkatan dalam akun email, dimana kita dapat memiliki beberapa akun email sekaligus atau disebut multiple account. Koneksi bluetooth dalam Eclair juga telah diperbaharui ke versi 2.1 . Yang paling anyar adalah fitur Live Wallpaper yaitu wallpaper yang dapat bergerak menggunakan animasi sehingga wallpaper terkesan lebih nyata.

Android Froyo (Frozen Yoghurt) versi 2.2
Android Eclair, dirilis pada tanggal 20 Mei 2010. Pastinya versi ini memiliki performa, memori, dan kecepatan yang lebih tinggi. Disediakan pula fitur untuk menon-aktifkan paket data yang memungkinkan kita yang masih remaja menghemat pulsa dalam penggunaan Android karena memang OS Android membutuhkan koneksi terus-menerus yang menguras pulsa. Yang membuat versi ini berbeda dari versi sebelumnya adalah kemampuan untuk melakukan Tethering, dimana gadget Android kita dapat dijadikan hotspot Wi-Fi! Mayoritas handphone Android sekarang menggunakan versi ini khususnya Samsung Galaxy Series.

Android Gingerbread 2.3
Versi ini baru saja dirilis pada tanggal 6 Desember 2010. Versi ini lebih ditujukan kepada smartphone yang memiliki prosesor dan layar yang lebih besar. Versi ini juga telah menyediakan fitur copy/paste yang telah dinanti-nantikan banyak orang. Selain itu diberikan pula Download Manager yang baru untuk kemudahan mengorganisir file-file yang di-download di Android anda. Fitur ini juga mengalami peningkatan di permainan. Fitur utama dari si Roti Jahe ini adalah NFC alias Near Field Communication. Fitur ini memungkinkan kita untuk membayar barang-barang, mendapat informasi di museum, bahkan memesan tiket pesawat langsung di tempat-tempat yang telah memiliki tag NFC.

Android Honeycomb 3.1
Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 sudah hadir di Indonesia. Misalnya Asus Eee Pad Transformer, Samsung Galaxy Tab 8.9 dan 10.1, dan lain-lain.

MAKALAH TENTANG STATUS DAN KELAS SOSIAL

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Selain itu perilaku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various facets of the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.
Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable lain.
Tujuan Pembuatan Makalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Perilaku Konsumen” yang diberikan oleh Bapak Seno. Selain itu, agar materi yang ada dalam makalah ini dapat memberikan manfaat untuk para pembacanya.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud tentang status sosial, definisi sosial, dan peranan sosial?
b. Bagaimana dampak yang ditimbulkan karena adanya status sosial?
c. Bagaimana pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat?
d. Bagaimana sikap masyarakat akibat perbedaan status sosial dan peranan sosial?

Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pembahasan masalah dalam makalah ini ialah segala sesuatu yang berkenaan dengan masalah seputar status sosial, kelas sosial, dan peranan sosial









BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Kelas Sosial
Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut.

Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.
Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah:
Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.
Klasifikasi Kelas Sosial
Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu:
a. Berdasarkan Status Ekonomi.
1) Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
- Golongan sangat kaya;
- Golongan kaya dan;
- Golongan miskin.



Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida:
1 = golongan sangat kaya
2 = golongan kaya
3 = golongan miskin
Golongan pertama : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
Golongan kedua : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
Golongan ketiga : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.




2) Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:
a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b. Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
c. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.
Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.

3) Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni:
a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class)
b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class)
c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class)
d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class)
e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class)
f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)
1. Upper-upper class
2. Lower-upper class
3. Upper-middle class
4. Lower-middle class
5. Upper-lower class
6. Lower-lower class
Kelas sosial pertama : keluarga-keluarga yang telah lama kaya.
Kelas sosial kedua : belum lama menjadi kaya
Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum professional
Kelas sosial keempat : pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka
Kelas sosial kelima : pekerja tetap (golongan pekerja)
Kelas sosial keenam : para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan.





4) Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:
1. Kelas puncak (top class)
2. Kelas menengah berpendidikan (academic middle class)
Kelas menengah ekonomi (economic middle class)
3. Kelas pekerja (workmen dan Formensclass)
4. Kelas bawah (underdog class)



b. Berdasarkan Status Sosial
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah.
Contoh :
Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra.
c. Berdasarkan Status Politik
Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak punya wewenang berada dilapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara lain:
- pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa.
- pejabat legislatif, dan
- pejabat yudikatif.
Pembagian kelas-kelas sosial dapat kita lihat dengan jelas pada hirarki militer.
A. Kelas Sosial Atas (perwira)
Dari pangkat Kapten hingga Jendral
B. Kelas sosial menengah (Bintara)
Dari pangkat Sersan dua hingga Sersan mayor
C. Kelas sosial bawah (Tamtama)
Dari pangkat Prajurit hingga Kopral kepala

Pengertian Status Sosial
Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya.
Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti anak, isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru dsbnya.
Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan ( role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial.
Apa itu sistem sosial ?
Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dan tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu dan masyarakatnya. Status atau kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat.
Cara Memperoleh Status
Bagaimana cara individu memperoleh statusnya? Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah sbb:
a. Ascribed Status adalah keuddukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini sudah diperoleh sejak lahir.
Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan, dsb.
b. Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja.
Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb.
c. Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat.
Contoh: gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan Kalpataru dsb.



Akibat Adanya Status Sosial
Kadangkala seseorang/individu dalam masyarakat memiliki dua atau lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang adalah timbulnya konflik status.

Macam-macam Konflik Status:
a. Konflik Status bersifat Individual:
Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri.
Contoh: - Seorang wanita harus memilih sebagai wanita karier atau ibu rumah tangga
- Seorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau bekerja.
b. Konflik Status Antar Individu:
Konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain, karena status yang dimilikinya.
Contoh: - perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga
- Tono beramtem dengan Tomi gara-gara sepeda motor yang dipinjamnya dari kakak mereka.
c. Konflik Status Antar Kelompok:
Konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
Contoh: Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan dengan peraturan departemen yang lain. DPU (Dinas Pekerjaan Umum) yang punya tanggung jawab terhadap jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN (Perusahaan LIstrik Negara) yang melubangi jalan ketika membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat jaringan baru tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan TELKOM karena merusak jaringan telpon dan dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) karena membocorkan pipa air. Keempat Instansi tersebut akan saling berbenturan dalam melaksanakan statusnya masing-masing.
Pengertian Peranan Sosial
a. Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan).
Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya.
Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status
Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan. Kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan, Contoh:
Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja.
Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb.
- Dalam rumah tangga, tidak ada peranan Ayah jika seorang suami tidak mempunyai anak.
- Seseorang tidak bisa memberikan surat Tilang (bukti pelanggaran) kalau dia bukan polisi.

Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, karena dengan peranan yang dimilikinya ia akan dapat mengatur perilaku dirinya dan orang lain. Seseorang dapat memainkan beberapa peranan sekaligus pada saat yang sama, seperti seorang wanita dapat mempunyai peranan sebagai isteri, ibu, karyawan kantor sekaligus (lihat gambar 2).

Konflik peranan timbul ketika seseorang harus memilih salah satu diantara peranannya misalnya sebagai ibu atau sebagai karyawan kantor.
b. Konflik Peranan
Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih peranan dari dua atau lebih status yang dimilikinya. Pada umumnya konflik peranan timbul ketika seseorang dalam keadaan tertekan, karena merasa dirinya tidak sesuai atau kurang mampu melaksakan peranan yang diberikan masyarakat kepadanya. Akibatnya, ia tidak melaksanakan peranannya dengan ideal/sempurna.
Contoh: Ibu Tati sebagai seorang ibu dan guru di suatu sekolah. Ketika puterinya sakit, ia harus memilih untuk masuk mengajar atau mengantarkan anaknya ke dokter. Pada saat ia memutuskan membawa anaknya ke dokter, dalam dirinya terjadi konflik karena pada saat yang sama dia harus berperanan sebagai guru mengajar dikelas.

Tiga Cakupan Peranan Sosial
Peranan sosial dapat mencakup tiga hal berikut:
1. Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.
Contoh: Sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan dan suri teladan para anggotanya, karena dalam diri pemimpin tersebut tersandang aturan/norma-norma yang sesuai dengan posisinya.
2. Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat.
Contoh: seorang ulama, guru dan sebagainya, harus bijaksana, baik hati, sabar, membimbing dan menjadi panutan bagi para muridnya.
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi truktur sosial masyarakat.
Contoh: Suami, isteri, karyawan, pegawai negeri, dsb, merupakan peranperan dalam masyarakat yang membentuk struktur/susunan masyarakat.
Fungsi Peranan Sosial
Peranan memiliki beberapa fungsi bagi individu maupun orang lain. Fungsi tersebut antara lain:
1. Peranan yang dimainkan seseorang dapat mempertahankan kelangsungan struktur masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu.
2. Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan, seperti peran dokter, perawat, pekerja sosial, dsb.
3. Peranan yang dimainkan seseorang juga merupakan sarana aktualisasi diri, seperti seorang lelaki sebagai suami/bapak, seorang wanita sebagai isteri/ ibu, seorang seniman dengan karyanya, dsb.

Pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat
A. Pengaruh Diferensiasi Sosial
Pada Modul terdahulu Anda telah mempelajari Diferensiasi Sosial. Masih ingatkah Anda perbedaaan antara Kemajemukan Sosial dengan Heterogenitas Sosial? Ada dua hal dalam Diferensiasi Sosial yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat di Indonesia. Mari kita bahas:
a. Kemajemukan Sosial : pengelompokkan masyarakat secara horisontal yang didasarkan pada adanya perbedaan Ras, Etnis (suku bangsa), klen, agama dsbnya.

Kemajemukan masyarakat Indonesia terbentuk karena beberapa hal seperti:
- Keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari beberapa ribu pulau besar kecil dari barat sampai ke timur yang kemudian tumbuh menjadi satu kesatuan sukubangsa yang melahirkan berbagai ragam budaya.
- Indonesia terletak antara dua titik silang samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak strategis ini merupakan daya tarik bagi bangsa-bangsa asing datang dan singgah di wilayah ini sehingga Amalgamasi (perkawinan campur) dan Asimilasi (perbauran budaya) diantara kaum pendatang dan penduduk asli maupun antara kaum pendatang sendiri terjadi. Hal demikian membuat masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai ras, etnis dan sebagainya.
- Iklim yang berbeda antara daerah satu dengan daerah lain menimbulkan perbedaan mata pencaharian penduduknya. Contoh: orang yang tinggal di wilayah pedalaman cenderung bermata pencaharian sebagai petani, sedangkan yang tinggal di wilayah pantai sebagai nelayan/pelaut.


b. H e t e r o g e n i t a s
Ada dua macam Heterogenitas, yakni:
1) Heterogenitas masyarakat berdasarkan profesi/pekerjaan.
Masyarakat Indonesia yang besar ini penduduknya terdiri dari berbagai profesi seperti pegawai negeri, tentara, pedagang, pegawai swasta, dsbnya. Setiap pekerjaan memerlukan tuntutan profesionalisme agar dpat dikatakan berhasil. Untuk itu diperlukan penguasaan ilmu dan melatih ketrampilan yang berkaitan dengan setiap pekerjaan. Setiap pekerjaan juga memiliki fungsi di masyarakat karena merupakan bagian dari struktur masyarakat itu sendiri. Hubungan antar profesi atau orang yang memiliki profesi yang berbeda hendaknya merupakan hubungan horisontal dan hubungan saling menghargai biarpun berbeda fungsi, tugas, bahkan berbeda penghasilan.
2) Heterogenitas atas dasar jenis kelamin.
Di Indonesia biarpun secara konstitusional tidak terdapat diskriminasi sosial atas dasar jenis kelamin, namun pandangan “gender” masih dianut sebagaian besar masyarakat Indonesia.
Pandangan gender ini dikarenakan faktor kebudayaan dan agama. Apabila kita melihat kemajuan Indoensia sekarang ini, banyak perempuan yang berhasil mengusai Iptek dan memiliki posisi yang strategis dalam masyarakat. Maka sudah selayaknya perbedaan jenis kelamin dikatagorikan secara horisontal, yaitu hubungan kesejajaran yang saling membutuhkan dan saling melengkapi.
Dari kedua macam Heterogenitas tersebut dapat ditarik kesimpulan : melalui Hetrogenitas memunculkan adanya profesionalismeprofesionalisme dalam pekerjaan, keterampilan-keterampilan khusus (skill), spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, penyadaran HAM, dsbnya.

B. Pengaruh Stratifikasi Sosial
Selain menimbulkan tumbuhnya pelapisan dalam masyarakat, juga munculnya kelas-kelas sosial atau golongan sosial yang telah kita pelajari pada Modul terdahulu.
Adanya pelapisan sosial dapat pula mengakibatkan atau mempengaruhi tindakan-tindakan warga masyarakat dalam interaksi sosialnya. Pola tindakan individu-individu masyarakat sebagai konsekwensi dari adanya perbedaan status dan peran sosial akan muncul dengan sendirinya.
Pelapisan masyarakat mempengaruhi munculnya life chesser & life stile tertentu dalam masyarakat, yaitu kemudahan hidup dan gaya hidup tersendiri. Misalnya, orang kaya (lapisan atas) akan mendapatkan kemudahankemudahan dalam hidupnya, jika dibandingkan orang miskin (lapisan bawah); dan orang kaya akan punya gaya hidup tertentu yang berbeda dengan orang miskin.
Sikap yang Relevan dalam Masyarakat Akibat Perbedaan Status Sosial dan Peranan Sosial
Perbedaan status dan peranan sosial dapat mengakibatkan munculnya pola tindakan masyarakat baik positif maupun negatif.
Bersifat positif, jika tindakan itu terintegrasi dalam kehidupan kolektif dengan norma-norma sosial, sehingga mendorong terwujudnya keteraturan sosial. Contoh: Apabila status dan peran guru dan mudid dilaksanakan dengan penuh tangung jawab, maka akan terciptalah suasana belajar, proses belajar-mengajar berjalan dengan baik dan teratur sesuai dengan norma-norma pendidikan. Dapatkah Anda memberi contoh yang lain? Misalnya di keluarga atau masyarakat sekitar Anda!
Bersifat negatif, jika tindakan warga masyarakat itu tidak integratif, timbul prasangka, kecemburuan sosial dan munculnya perilaku menyimpang yang menghambat pembaharuan dan mengganggu ketertiban masyarakat. Contoh: Pengendara motor yang ngebut tidak mematuhi rambu-rambu lalulintas, maka akan menimbukan perilaku menyimpang dan pada akhirnya mengganggu ketertiban di jalan raya.
Apabila digambarkan dalam bentuk bagan konsekwesnsi perbedaan peran dan status sosial terhadap pola tiAndakan dan interaksi sosial tampak dalam bagan berikut ini:

Hal yang paling menonjol dari dampak negatif pengaruh perbedaan peran dan status sosial dalam masyarakat adalah munculnya:
a. Konflik
- Menurut Dr. Robert MZ Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti nilai, status, kekuasaan, dsbnya.
- Dalam pengertian Sosiologis konflik dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial dimana dua orang atau kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
- Penyebab terjadinya konflik antara lain:
1. adanya perbedaan kepribadian diantara mereka, yang disebabkan oleh adanya perbedaan latar belakang kebudayaan.
2. adanya perbedaan pendirian atau perasaan antara individu yang satu dengan individu yang lain, sehingga terjadi konflik diantara mereka.
3. adanya perbedaan kepentingan individu atau kelompok diantara mereka.
4. adanya perubahan-perubahan sosial yang cepat dalam masyarakat karena adanya perubahan nilai/sistem yang berlaku.

- Bentuk-bentuk Konflik:
1. pertentangan pribadi artinya konflik yang berlangsung antara dua orang.
2. Pertentangan kelas sosial, artinya konflik antara kelas sosial yang ada dalam masyarakat.
3. konflik rasial, artinya konflik antar suku bangsa yang ada.
4. konflik internasional, artinya konflik yang terjadi antar negara yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan.

- Akibat-akibat Konflik:
1. Bertambah kuatnya rasa solidaritas antara sesama anggota
2. Hancurnya atau retaknya kasatuan kelompok
3. Adanya perubahan kepribadian seorang individu
4. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia


Bagaimana mengatasi Konflik?
Konflik dapat diatasi dengan jalan Akomodasi. Pihak-pihak yang berkonflik kemudian saling menyesuaikan diri pada keadaan tesebut dengan bekerja sama.
b. Disintegrasi sosial
Yang dimaksud dengan disintegrasi ialah adanya kemerosotan integritas (persatuan & kesatuan) atau hancurnya kesatuan organisasi.
Munculnya disintegrasi dalam masyarakat sebagai akibat perbedaan peran dan status sosial tersebut dalam wujud antara lain:
- Prasangka
- Kecemburuan sosial
- Frustasi
- Agresivitas, dan
- Perilaku menyimpang.
Kondisi negatif tersebut di atas jika dibiarkan dan tidak ada tindakan untuk pengendaliannya akan mengakibatkan terganggunya ketertiban hidup bermasyarakat. Dengan demikian, pengendalian sosial untuk mengatasi gejolak sosial menjadi penting keberadaannya sebagai unsur pembentuk struktur masyarakat.















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Di dalam kehidupan masyarakat terdapat banyak perbedaan status sosial dan kelas sosial. Perbedaan status sosial dan kelas sosial tersebut menyebabkan adanya diferensiasi dan stratifikasi sosial . Meskipun demikian perbedaan status sosial dan kelas sosial ini tidak menyebabkan kesenjangan sosial di dalam kehidupan bermasyarakat.
Saran
Di dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak boleh membeda – bedakan status sosial dan kelas sosial seseorang

Tentang Jokowi

Cerita Lucu dan Aneh Tentang Jokowi - Sebelum menjabat sebagai walikota Solo dan melenggang ke putaran kedua Pilgub DKI versi quick count, Jokowi (51) joko widodo bukan siapa-siapa. Ia adalah sosok apa adanya. Berikut kisah lucu pengusaha mebel sarjana kehutanan UGM yang mungkin agak aneh dilakukan seorang pejabat.



Hormat Grak!

Pada periode pertama (2005-2010) sebagai walikota Solo, Jokowi dilantik pada hari Jumat. Sabtu-Minggu libur. Senin pertama, Jokowi jadi inspektur upacara (irup). Semua proses lancar kecuali urusan hormat-menghormat. Saat komandan memerintahkan hormat, Jokowi hormat. Jokowi terus menghormat, lupa bahwa perintah komandan upacara sangat tergantung seberapa lama irup menghormat. "Kok nggak turun-turun tangan," pikir Jokowi kala itu. Beberapa peserta mulai tersenyum. Staf memberi kode agar Jokowi menurunkan tangan. Jokowi lantas menurunkan tangan dan komandan upacara pun meneriakkan, "Tegak Grak!" Penghormatan itu terjadi lebih dari satu menit, di luar batas kepantasan dalam upacara apapun.

Terjaring Razia

Meski mempunyai ajudan, Jokowi kadang enggan memakai protokoler. Suatu waktu ia bersepeda motor keliling kota. Di tengah jalan terlihat kerumunan orang. Saat melintas, Jokowi dihentikan polisi. Laiknya pengendara biasa, Jokowi menghentikan motornya dan mengeluarkan surat-surat kendaraan dan KTP. Polisi itu kemudian memeriksa. Ia baru tahu kalau pengendara motor tersebut adalah Jokowi setelah mengecek surat-surat kendaraan dan KTP. Karena saking banyaknya yang harus diperiksa atau memang tampang Jokowi memang tidak seperti walikota, Pak Polisi?

Manjat Pagar

Acara Pemkot kadang sampai malam. Pernah saat Jokowi pulang terlalu larut, pintu gerbang rumah dinas walikota, Loji Gandrung, tertutup rapat. Penjaga tak membukakan pintu meski dibel beberapa kali. Bukannya jengkel, Jokowi malah masuk ke rumah dinas dengan cara meloncat pagar. Aksi panjat pagar juga dilakukan saat Jokowi datang ke acara live Opera Van Java di Stadion R Maladi Solo. Jokowi tidak bisa masuk karena masyarakat berjubel. Ajudan ingin menyingkap kerumunan massa, tapi Jokowi melarang. Sang walikota pecinta musik metal itu memanjat pagar yang sepi penonton untuk bisa masuk stadion.

Paranormal?

Ketika menghadiri acara di sebuah kampung, staf menelepon ke Jokowi dan bilang bahwa di rumah dinas ada beberapa orang. "Cepat, Pak. Mereka sekarang ada di garasi," kata staf itu. "Katanya ada yang kesurupan," imbuh sang staf. Jokowi geleng-geleng kepala. "Masak walikota disuruh ngurusi orang kesurupan," pikirnya.Jokowi mempercepat acaranya, kemudian pulang. Di rumah dinas, beberapa orang terlihat was-was. Jokowi was-was juga tapi berusaha tenang. Dia masuk ke rumah dinas dan mengambil es dari kulkas. Dia meminta ajudan mengompres anak yang kesurupan dengan es. Karena hasilnya kurang mantap, Jokowi meminta beberapa orang mengangkat anak itu ke ruang tamu. Diusapnya wajah anak itu dengan es. Ajaibnya, anak itu langsung bangun dan mengucap terima kasih. "Tapi tolong, cerita ini jangan kedengaran banyak orang. Bisa-bisa rumah dinas saya penuh orang kesurupan," kata Jokowi enteng.

Jadi 'Dukun'

Seorang perempuan membawa anak datang ke kantor Jokowi di Balaikota Solo. Perempuan itu mengaku ingin bertemu dengan sang walikota. Ketika dikabari staf, Jokowi pun keluar. "Anak saya sakit, Pak. Panas. Nyebut-nyebut nama Pak Jokowi. Tolong disembuhkan," kata Jokowi menirukan ucapan sang perempuan. 23 Tahun menjadi pengusaha mebel dan menjadi walikota, tentu bukan bekal untuk bisa menyembuhkan 'penyakit' anak tersebut. Tapi Jokowi tak hilang akal. Dia masuk ke ruangan dan kembali sambil mengusap kepala anak itu. "Sudah, sembuh!" Besoknya Jokowi meminta ajudan mengecek nasib anak itu dan hebatnya, anak tersebut sembuh. "Sakti juga saya. Padahal nggak saya apa-apakan," kata Jokowi.