Halaman

Rabu, 29 April 2015

Cerpen Termakan Waktu

     Waktu berlalu dengan cepat, kadang tanpa kita ketahui banyak waktu yang terbuang sia-sia, hal seperti sudah menjadi hal biasa dalam hidupku.
     Berjalannya waktu seakan tidak ada artinya bagiku. Semua seakan berjalan apa adanya padahal banyak orang yg memanfaatkan waktu di luar sana, bagiku waktu hanyalah sebagai penunjuk apa yg harus kita lakukan pada suatu jam.
       Seiring waktu berjalan diriku pun mulai dewasa tapi apa yg kurasakan hari-hari mulai terasa berat dengan kegiatan yg padat terfikirkan oleh ku bahwa memanfaatkan waktu sangatlah penting, penyesalan itupun datang di saat aku mulai bisa menghargai waktu, penyesalan datang ketika aku teringat apa yg pernah aku lakukan, menyia-nyiakan waktu, membuang-buang waktu aku mulai mengetahui arti waktu, masih bisa bernafas di bumi ini adalah hal yg terindah yg tuhan berikan ke umatnya, diberinya kita waktu agar kita bisa memanfaatkan sepanjang hidup kita dengan hal yg bermanfaat, waktu adalah hal yg jika lewat se detik pun maka ia tidak akan kembali, walaupun sebesar apapun kita meminta
       Disitu saya menyadari bahwa menghargai waktu sangat penting apalagi mengisi waktu se optimal mungkin, dan membantu sesama karena waktu yg pernah kita sia-siakan akan merugikan kita dan mengurangi jatah hidup yg tidak bisa kita tebak,.
     

Jumat, 17 April 2015

Waspada Es Batu Air Kali & Oplosan Zat Kimia

Belakangan, masyarakat dikejutkan dengan berita penemuan pabrik pembuat es batu, yang bahan dasar pembuatannya air kali kotor di Kali Malang. Pabrik ini tak hanya mengolah es batu balok dari air tak matang, namun juga mencampur dengan zat-zat kimia berbahaya. Tujuannya, menciptakan es batu balok yang bening, sehingga tak membuat pembeli curiga.

Sindikat pembuat es batu berbahaya itu terungkap setelah jajaran Polsek Setia Budi menemukan kejanggalan pada es batu yang dijual, di sebuah warung yang ada di Jalan Setia Budi I, Kelurahan Karet, Jakarta. Untuk menelusuri kasus ini, polisi menahan dua tersangka pemilik pabrik pembuat es, berinisial DD, 55 tahun, dan AL, 55 tahun, yang bertugas mengambil air di Kali Malang.

Pabrik nakal pembuat es batu berbahaya ini bernama PT EU, beralamat di Jakarta Timur, dan konon sudah beroperasi selama 15 tahun. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombespol Wahyu Hadiningrat menuturkan, selama ini, aksi para pembuat es itu tak pernah terendus. Setelah kasus ini terungkap, pabrik itu ditutup.

Kasus ini mulai tercium, setelah ada banyak warga yang melapor ke Polsek Setia Budi, tentang gejala keracunan yang dialami usai mengomsumsi es batu, yang dijual seorang agen es batu di Jalan Setia Budi I.
"Setelah kita ambil sampel dari penjual dan kita bawa ke lab, hasilnya positif es batu di sana mengandung zat kimia," ujar Kapolres, pada Kamis, 26 Maret 2015.

Positif bakteri coli


Polisi menjelaskan, zat kimia yang digunakan adalah kaporit, soda api, tawas, dan anti foam. Zat-zat kimia ini digunakan produsen es batu nakal, untuk menjernihkan air kali yang akan dibekukan.
"Es batu produksi mereka positif mengandung bakteri coli, dengan kadar mencapai 70 persen," kata Wahyu.

Saat diinterogasi, pembuat es batu berbahan kimia itu mengaku, menggunakan air kotor Kali Malang guna menekan biaya. Setiap hari, tersangka mengambil air dari aliran kali menggunakan truk tangki. Air yang kotor dan pekat itu, lalu dibawa ke pabrik pembuatan es batu ini yang ada di Jakarta Timur.

Di tempat itu, air kali ini dioplos dengan bahan kimia untuk menghasilan es batu yang terkesan bersih. "Hasilnya berupa es balok yang dipasarkan di wilayah Jakarta, seperti yang kita ungkap di Setia Budi itu," jelas Wahyu.

Tersangka akan dijerat pasal berlapis, pasal 94 (3), pasal 45 (3) UU No 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air dengan ancaman tiga tahun penjara dan denda Rp500 Juta.

Juga pasal 62 UU No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dengan ancaman lima tahun penjara, denda Rp2 miliar. Lalu pasal 135, pasal 140 UU No 8 Tahun 2012, tentang pangan, dengan ancaman dua tahun penjara serta denda Rp4 miliar.
Risiko gagal ginjal 

Ria Zulfa, 36 tahun, seorang ibu rumah tangga punya komentar sendiri tentang penutupan pabrik, pembuat es batu oplosan zat kimia itu. “Saya kaget waktu baca berita ini, karena saya punya anak kecil kelas satu SD. Mau tak mau, jajanan dia ada yang berhubungan dengan es batu. Saya khawatir, apakah es batu yang anak saya konsumsi aman?” ujarnya cemas, saat diwawancara Kamis, 26 Maret 2015. 

Sebagai seorang ibu, ia katakan mendukung tindakan polisi untuk menindak tegas penutupan pabrik es batu yang menyalahi aturan. Karena, tidak ada orangtua yang mau anaknya melahap makanan atau minuman, yang tak layak dikonsumsi.

Dokter Samuel Oetoro, MS, Sp.GK, memahami kekhawatiran yang dirasakan masyarakat. Ia mengatakan, jelas berbahaya mengonsumsi es batu dari air kotor. Efeknya juga buruk bagi tubuh. Menurutnya, es batu yang diambil dari air kali, berisiko mengandung virus, dan bakteri.

“Yang benar, ya jelas es batu yang dibuat dari air yang dimasak matang. Sayangnya setelah sudah jadi es batu, kita sulit membedakan, mana es batu yang layak konsumsi, mana yang tak layak. Kan dia bening, jadi susah melihatnya secara kasat mata. Satu-satunya cara untuk anak Anda terhindar, ya jangan biarkan mereka minum es batu,” ujar ahli gizi tersebut.

Samuel juga kaget, saat tahu kalau es batu yang dibuat PT EU menggunakan zat kimia, karena ini risikonya bukan sekadar bakteri lagi. “Ini bisa kena ke liver dan ginjal terganggu. Karena dua organ ini bertugas menetralisir zat berbahaya yang masuk ke tubuh. Nah, kalau kerjanya terlalu keras dan berat, risikonya gagal ginjal. Jadi, jangan main-main, ini risikonya besar,” tambah Samuel.

Penanganan lintas sektor

Salah satu pihak yang merasa prihatin dengan kasus ini adalah BPOM. Badan negara yang bertugas memantau peredaran obat dan makanan di negara kita. Diwawancara Kamis malam, Kepala BPOM Roy Sparringa, M.App, Sc, mengatakan pihaknya tidak ada habis-habisnya mengingatkan berbagai pihak tentang bahaya kasus ini.

“Ini bukan kasus pertama yang kami temukan. Semua pihak harus berpartisipasi menangani masalah ini. Kami perlu bicarakan hal ini lebih intens dengan Disperindag, juga dengan pemerintah di daerah. Ini salah satu sumber masalah pula bagi jajanan anak-anak sekolah,” ujar pria berkacamata itu.

Menurut BPOM, solusi penangan masalah ini harus diselesaikan sampai ke sumbernya (produsen es batu berbahaya). Tak boleh ada pihak yang meremehkan kasus ini.

Untuk itu, Roy telah menginstruksikan ke seluruh jajaran BPOM di kota dan daerah untuk mendata semua industri es batu yang ada. Setelah terdata, mereka harus diberi pembinaan, bagaimana cara membuat es batu yang food grade, agar bisa dikonsumsi publik.


Roy menerangkan, selama ini banyak pabrik yang berkilah mereka membuat es batu balok, bukan untuk dicampur minuman, tapi untuk mendinginkan ikan. Namun masalahnya, banyak yang disalahgunakan setelah produk itu menjadi es batu balok. Dikatakan hal ini harus ditangani oleh lintas sektor, karena tidak bisa BPOM bekerja sendiri.

Menjadi konsumen kritis “Saya ingin momen ini digunakan untuk membuka mata kita semua, bahwa ini isu yang harus ditangani bersama. Kami sedang siapkan pula, kajian ilmiah yang akan diumumkan ke masyarakat, tentang apa saja kandungan dalam batu es itu,” ujar Roy Sparringa.

Ia pun memberi saran, lebih baik masyarakat mencari minuman yang sudah dingin dari kulkas. Ketimbang harus mencari minuman dengan es batu, karena ada risiko terkena penyakit di sana.

“Kalau Anda tahu, bahwa es batu yang akan dikonsumsi adalah es batu balok, sudah tidak ada keraguan, harus dihindari. Karena peruntukannya memang bukan untuk dicampur dalam minuman, tapi untuk mendinginkan daging,” terang kepala BPOM. 

Kamis, 09 April 2015

Softskill Bahasa Indonesia

Penalaran,Entimen dan silogisme

Pengertian Penalaran
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan.
Definisi Penalaran Menurut Para Ahli
1.      Keraf (1985) berpendapat bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir denganmenghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk, yang menuju kepada suatukesimpulan.
2.      Bakry (1986) menyatakan bahwa penalaran atau reasoning merupakan suatukonsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuksampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataanlain yang telah diketahui.
3.      Suria Sumantri (2001) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan
Ciri – Ciri Penalaran:
1.      Dilakukan dengan sadar.
2.      Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui.
3.      Sistematis.
4.      Terarah, bertujuan.
5.      Menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru.
6.      Sadar tujuan.
7.      Premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh.
8.      Pola pemikiran tertentu.
9.      Sifat empiris rasional.

Metode dalam menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
·         Metode induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.
Contoh Paragraf Induktif:
Banyak sekali orang yang terkena penyakit sebagai akibat dari kurangnya kesadaran menjaga kebersihan baik itu dari makanan, pakaian yang kita gunakan maupun lingkungan tempat tinggal kita. Padahal hamper semua dari kita sudah tahu bahwa kebersihan itu sangat penting untuk kesehatan.
·         Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh Paragraf Deduktif :
Penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan. Narkoba memiliki efek ketagihan dan setiap jenis dari narkoba memiliki efek yang berbeda-beda. Dianataranya adalah dapat menyebabkan detak jantung yang lebih cepat dari normal, bahkan kasus orang yang mengguanakan narkoba sampai mengalami kematian karena overdosis.

Proposisi
Suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi dapat dibatasi sebagai pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung di dalamnya.
Contoh :
  1. Semua manusia akan mati pada suatu waktu.
  2.  Beberapa orang Indonesia mempunyai kekayaan yang berlimpah.
  3.  Kota Bandung hancur dalam perang dunia kedua karena bom atom.
  4.  Semua gajah telah punah tahun 1980.
Catt: kedua kalimat pertama dapat dibuktikan kebenarannya. Kedua kalimat terakhir dapat ditolak karena kebenarannya tidak sesuai dengan fakta/tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

INFERENSI DAN IMPLIKASI
  1. Inferensi (infere) : menarik kesimpulan.
Ø  proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui.
  1. Implikasi (implicare) : melibat / merangkum.
Ø  rangkuman, sesuatu yang dianggap ada karena sudah di rangkum dalam fakta/ evidensi itu sendiri.

EVIDENSI
Semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatau fenomena. 
Wujud Evidensi
evidensi berbentuk data & informasi (keterangan yang diproleh dari sumber tertentu).

CARA MENGUJI DATA
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi.
Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian data:
1.      Observasi mengamati secara langsung sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut 
2.      Kesaksian
3.      Autoritas

CARA MENGUJI FAKTA
Fakta adalah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan
Untuk menguji fakta kita butuh melakukan 2 kali penilaian.
1.      menentukan apakah data itu merupakan kenyataan atau yang sungguh terjadi. Setelah yakin dengan hal itu barulah dilakukan penilaian yang kedua.
2.      Penilaian kedua ini berdasarkan 2 dasar yaitu Konsistensi dan juga Koherensi.

CARA MENILAI AUTORITAS
Untuk menilai suatu autoritas, penulis dapat memilih beberapa cara pokok sbagai berikut:
1.      Tidak mengandung Prasangka
Artinya pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.
2.      Pengalaman dan Pendidikan Autoritas
Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi hasil penelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.

SILOGISME
Bentuk Penalaran dengan cara menghubung-hubungkan dua pernyataan yang berlainan untuk dapat ditarik simpulannya. Silogisme termasuk dalam penalaran deduktif. Deduktif merupakan salah satu teknik untuk mengambil simpulan dalam sebuah karangan.
UNSUR-UNSUR YANG TERDAPAT DALAM SILOGISME
  1. Premis Umum (Premis Mayor) à menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (A) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada (B)
  2. Premis Khusus (Premis Minor) à menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) adalah anggota golongan tertentu (A)
  3. Simpulan: menyatakan bahwa sesuatu atau seseoarng itu (C) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada B
JENIS SILOGISME
         Silogisme Kategorial
Adalah salah satu premis merupakan anggota premis yang lain.
Rumus:
            PU: Semua A=B
            PK: Semua C=A
            S  : Semua C=B
CONTOH
PU       : Semua profesor pandai
PK       : Pak Habibi adalah profesor
S          : Pak Habibi Pandai
Pernyataan di atas dapat dianalisis sebagai berikut
PU       : Semua profesor (A) pandai (B)
PK       : Pak Habibi (C) adalah profesor (A)
S          : Pak Habibi (C) pandai (B)
ctt : kata “semua” dapat tidak disebutkan atau dapat juga diganti dengan kata “setiap” atau “tiap-tiap

         Silogisme hipotesis
Adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
Contoh:
            PU: Jika hari ini tidak hujan, saya datang ke rumahmu
            PK: Hari ini ujan
            S  : Saya tidak datang ke rumahmu

         Silogisme Negatif
Ciri silogisme negatif yaitu ada kata bukan atau tidak
Contoh:
            PU: Siswa yang baik selalu mengerjakan pekerjaan rumah
            PK: Asep Bukan Siswa yang baik
            S  : Asep tidak mengerjakan pekerjaan rumah
           
         Silogisme alternative
Adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. 
Contoh
            PU: Boim berada di Bandung atau Bogor
            PK: Boim berada di Bandung
            K  : Boim tidak berada di Bogor

ENTIMEN
Suatu silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Rumus:
C=B karena C=A