Halaman

Selasa, 27 Oktober 2015

Usaha Nasi Goreng


Pendahuluan
Nasi goreng merupakan salah satu makanan favorit yang paling banyak digemari oleh masyarakat indonesia, selain rasanya yang enak, harganya yang murah pun menjadi alasan memilih makanan tersebut. Nasi goreng dapat disebut sebagai makanan rumahan, namun seiring berkembangnya zaman dan perkembangan kuliner, kini makanan khas itu tidak lagi di pandang sebagai makanan rumahan namun lebih dari itu. Saat ini, banyak sekali penjual nasi goreng yang bisa kita temui, baik di pedagang kaki maupun di rumah makan atau resto. Hal itu menandakan bahwa ada peluang usaha nasi goreng terbaru. Karena nasi goreng kini masuk sebagai menu wajib di beberapa resto.
Teori
Pengertian Utilitarianisme
Utilitarianisme berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Utilitarianisme adalah suatu paham yang menilai baik atau buruknya suatu tindakan tindakan berdasarkan manfaat atau kegunaan dari tindakan tersebut, dan siapa saja yang menerima manfaat tersebut. Paham ini menyatakan bahwa suatu tindakan pada umumnya termasuk kegiatan bisnis dikatakan “baik” jika tindakan tersebut bisa memberikan lebih banyak manfaat kepada masyarakat ketimbang kerugian yang diberikannya. Utilitarianisme sebagai teori sistematis pertama kali dipaparkan oleh Jeremy Bentham dan muridnya, John Stuart Mill.
Dalam dunia ekonomi, teori ini cocok dengan pemikiran ekonomi, karena paham ini bisa menghitung manfaat seperti saat menghitung keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari kegiatan tersebut. Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :
1.      Utilitarianisme Tindakan (Act Utilitarianism)
Secara dasar Utilitarianisme Tindakan dapat dirumuskan bahwa setiap manusia harus sering malkukan perbuatan yang bermanfaat sehingga setiap tindakannya menghasilkan akibat-akibat yang baik di dunia daripada akibat buruknya. Bagi penganut aliran ini, pertanyaan pokok yang perlu diajukan dalam mempertimbangkan suatu tindakan tertentu adalah: "Apakah tindakanku yang tertentu ini, pada situasi seperti ini, kalau memperhatikan semua pihak yang tersangkut, akan membawa akibat baik yang lebih besar daripada akibat buruknya?" Bagi Utilitarianisme Tindakan tidak ada peraturan umum yang dengan sendirinya berlaku; setiap tindakan mesti dipertimbangkan akibatnya.

2.      Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)
Untuk mengatasi kelemahan Utilitarianisme Tindakan, maka kemudian dikembangkanlah macam etika Utilitarian yang kedua, yakni Utilitarianisme Peraturan. Dalam teori ini, yang dipermasalahkan bukan lagi akibat baik dan buruk dari masing-masing tindakan sendiri, melainkan dari peraturan umum yang mendasari tindakan itu. Karena meskipun orang tersebut melakukan perbuatan yang baik tetapi berdasarkan peraturan yang salah, maka orang tersebut tetap dianggap telah melakukan perbuatan yang salah.

Menurut Weiss terdapat tiga konsep dasar mengenai utilitarianisme sebagai berikut :
Ø  Suatu tindakan atau perbuatan adalah benar jika tindakan itu memberikan hal terbaik untuk banyak orang yang dipengaruhi oleh tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan.
Ø  Suatu tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan adalah benar jika terdapat manfaat terbaik atas biaya – biaya yang dikeluarkan, dibandingkan manfaat dari semua kemungkinan alternatif yang pilihan yang dipertimbangkan.
Ø  Suatu tindakan atau perbuatan adalah benar jika tindakan atau perbuatan itu secara tepat mampu memberi manfaat, baik langsung ataupun tidak langsung, untuk masa depan pada setiap orang dan jika manfaat tersebut lebih besar daripada biaya dan manfaat alternatif yang ada.
Utilitarianisme memiliki beberapa keuntungan yang positif, salah satunya rasional, karena segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia  selalu dianggap rasional. Begitu juga dengan ketika menentukan baik buruknya perbuatan berdasarkan teori utilitarianisme. Meskipun perbuatan tersebut menguntungkan beberapa pihak, tetapi tetap dianggap buruk karena malah merugikan orang banyak, yang dimana hal tersebut tidak dianggap rasional.
Selain itu juga utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral, sehingga pelaku bisa bekajar mana yang baik dan mana yang buruk dalam memberikan manfaat kepada orang banyak. Utilitarianisme juga bersifat universalitas, yang berarti bahwa paham ini berlaku bagi siapa saja dan dimana saja.

Deontologi
Deontologi dalam bahasa Yunani “deon” berarti kewajiban. Teori Deontologi merupakan teori etika yang menyatakan bahwa suatu perbuatan seseorang ditentukan oleh kewajiban yang dimiliki seseorang untuk menaati norma sosial yang berlaku. Baik buruknya perbuatan orang tersebut tidak ditentukan oleh  apakah ketaatan tersebut memberikan hasil yang menguntungkan atau tidak. Istilah Deontologi pertama kali digunakan oleh filsuf asal Jerman, Immanuel Kant. Deontologi berlawanan dengan teori teleologi, yang malah lebih mengutamakan maksud dari suatu perbuatan, serta paham pragmatis, konsekualisme dan etika kebijakan.

Analisis Biaya Manfaat (Cost and Benefit Analysis)
Analisa ini digunakan untuk membandingkan biaya yang akan dikeluarkan oleh pelaksana bisnis atas suatu usaha/bisnis dengan kerugian yang akan diderita oleh masyarakat akibat bisnis tersebut, serta juga membandingkan keuntungan yang diterima oleh perusahaan dengan manfaat yang dinikmati oleh orang-orang sekitar.
Seperti yang kita ketahui bahwa tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba dalam kondisi apapun. Menurut paham Deontologi, perusahaan dianggap bertindak baik apabila telah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan yang telah disusun berdasarkan tujuannya. Tetapi apakah kewajiban tersebut memberikan manfaat bagi orang banyak? Belum tentu, karena tujuan perusahaan belum tentu searah dengan kepentingan orang banyak. Karena itulah, dalam menentukan tujuan perusahaan, sebaiknya disusun juga tujuan moral, bukan hanya tujuan finansial. Karena dengan disusunnya tujuan moral ini, maka kegiatan perusahaan yang dilaksanakan akan searah dengan kepentingan orang banyak dan akan memberikan manfaat bagi masyarakat.
 Salah satu cara untuk menyusun tujuan moral ini adalah dengan mengandalkan paham utilitarianisme sebagai dasar dalam menyusun tujuan perusahaan, kerana paham utilitarianisme bersifat rasional, yang berarti tujuan moral perusahaan juga akan diterima oleh semua pihak karena bisa diterima oleh akal sehat manusia.
Dalam membuat kebijaksanaan bisnis, perlu dilakukan sesuai dengan langkah-langkah berikut agar tidak merugikan orang banyak
Mengumpulkan dan mempertimbangkan alternatif kebijaksanaan dan kegiatan bisnis sebanyak-banyaknya.
Setelah alternatif-alternatif dikumpulkan, pilihlah alternatif yang memberikan manfaat yang terbesar terhadap masyarakat.
 Instrumen untuk menghitung keuntungan dan kerugian bisa menggunakan analisis neraca, dan kebijakan tersebut harus dipertimbangkan dalam jangka panjang.



Analisis
Menurut saya dengan adanya usaha Nasi goreng yang berada di lingkungan tempat saya tinggal ini sangat membantu masyarakat lingkungan sekitar, karena berada di lingkungan kosan, sehingga sangat ramai anak kosan yg makan di tempat ini.
Walau terbilang usaha kecil namun usaha nasi goreng ini sangat membantu dan bermanfaat bagi mereka yang menjadi pelanggan tetap karena dibalik kesibukan mereka yg tidak sempat masak, mereka dapat menikmati makanan yang enak dan murah sesuai dengan kantong konsumen.

Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar