FAKULTAS MANAJEMEN EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
kATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkah, rahmat dan hidayah yang
dilimpahkan-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
yang berjudul :
“PENGARUH SITUASI TERHADAP PERILAKU
KONSUMEN”
Makalah ini ditulis untuk
memenuhi salah satu syarat dalam melaksanakan tugas Pengantar Ekonomi koperasi, Jurusan Manajemen Jenjang S1 pada Fakultas
Ekonomi Universitas Gunadarma.
Dengan segala keterbatasan, kami sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam pembahasan maupun tata
bahasanya atau cara
penulisannya. Untuk itu,
dengan segala kerendahan hati kiranya koreksi dan saran yang sifatnya membangun
dari semua pihak khususnya para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan penulisan
makalah ini.
Makalah ini ditulis dan
diselesaikan penulis atas bantuan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan Terima kasih kepada :
1. Tomy Adi Sumarso , SE selaku dosen dalam mata kuliah Perilaku
Konsumen di Universitas Gunadarma.
2. Ibunda dan ayahhanda tercinta yang
telah mendukung kami dalam berbagai hal, baik materi, do’a serta fikirannya.
Akhir kata kami mengharapkan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami penulis pada khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Individu merupakan unit terkecil pembentuk
masyarakat. Dalam ilmusosial, individu juga berarti bagian terkecil dari
kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi bagian yang lebih
kecil.
Pengaruh personal atau individu merupakan
factor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang berasal dari factor pada diri
si konsumen, yang diantaranya :
· Usia dan tahap daur hidup
Orang akan mengubah barang dan jasa yang
mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan
berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga.
Sehingga pemasar hendaknya memperhatikan perubahan minat pembelian yang terjadi
yang berhubungan dengan daur hidup manusia.
· Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang
dan jasa yang dibelinya. Dengan demikian pemasar dapat mengidentifikasi
kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di atas rata-rata
terhadap produk mereka.
· Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi
pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan
seksama memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan
tingkat bunga. Jadi jika indicator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan
adanya reses, pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya.
· Gaya Hidup
Orang yang berasal dari subkultur, kelas
social dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yangberbeda. Gaya
hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang
tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila
gigunakan oleh pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai
konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi
perilaku konsumen.
· Kepribadian dan Konsep Diri
Tiap orang mempunyai kepribadian yang khas
dan ini akan mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian mengacu pada
karakteristik psikologis yang unik yang menimbulkan tanggapan relative konstan
terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat untuk
menganalisis perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk atau merk, atau
pemasar juga dapat menggunakan konsep diri atau citra diri seseorang. Untuk
memahami perilaku konsumen, pemasar dapat melihat pada hubungan antara konsep diri
dan harta milik konsumen. Konsep ini telah berbaur dalam tanggapan konsumen
terhadap citra mereka.
Perilaku Konsumen adalah perilaku dari
konsumen dari mulai mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta mengganti
produk barang dan jasa yang sesuai harapan dan dapat memuaskan kebutuhan
konsumen.
Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah
“Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in
searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products,
services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut
berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang
diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan
mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Menurut Loudon dan Della Bitta
(1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and
physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing
of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini
melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan
barang-barang dan jasa-jasa. Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior
dijelaskan sebagai: “the various facets of the decision of the decision process
by which customers come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan
sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli
dan dikonsumsi.
Ada dua wujud konsumen yaitu :
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang
atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Berdasarkan landasan teori,
ada dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
A. Faktor eksternal adalah
merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan,
marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan
kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan
perilaku konsumen. Kelompok referensi akan mempengaruhi perilaku seseorang
dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah
laku.
B. Faktor internal adalah
merupakan faktor yang termasuk adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup,
kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku
seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia
diperoleh dari mempelajari sesuatu.
1.2 Tujuan
· Mengetahui pengaruh pribadi dalam keputusan pembelian produk.
· Mengetahui variasi antara pengaruh pribadi pada pilihan produk dan
merk produk.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Untuk produk yang mana
dari produk-produk berikut ini anda akan mengharapkan pengaruh pribadi sebagai
factor dalam keputusan pembelian? Minuman ringan, oli motor, sabun pembersih
muka, cat rumah, karpet, mesin cuci, handphone, dan kamera digital. Apa alasan
anda untuk masing-masing kasus!
Produk yang mengharapkan
pengaruh pribadi diantaranya yaitu :
· Oli motor karena merk biasanya akan cenderung mengikuti perkataan
orang yang tau mengenai oli. Misalnya saja montir di bengkel, yang memang lebih
tau oli mana yang bagus untuk merk motor tertentu. Penggunaan oleh teman juga
biasanya menjadi faktor pendorong.
· Cat rumah karena biasanya dalam membeli cat rumah konsumen
akan dipengaruhi oleh pendapat orang lain. Individu cenderung akan bertanya
pendapat orang lain mengenai cat warna dan merk apa yang bagus.
· Mesin cuci karena mesin cuci merupakan barang elektronik yang
cukup mahal sehingga konsumen selektiv dalam pemilihan merk mesin cuci. Banyak
pengaruh individu untuk memutuskan merk apa yang akan dibeli oleh konsumen
karena kualitas sangat berpengaruh terhadap penentuan pembelian.
· Handphone karena handphone merupakan produk yang memiliki banyak
tipe dan tentunya masing masing orang memiliki tipe kesukaannya masing-masing.
Namun beberapa konsumen biasnya membeli handphone yang memang sedang banyak
digunakan oleh orang, misalnya jenis handphone apa yang banyak digunakan oleh
teman bermain, rekan kerja, keluarga. Hal ini tentu akan menjadi pengaruh suatu
individu dalam memutuskan handphone apa yang akan dibeli. Begitupun dengan
merk, biasanya merk tertentu juga menjadi acuan bagi individu, seperti merk apa
yang sedang banyak dibeli oleh orang disekitar individu itu sendri.
· Kamera digital karena memang kebanyakan membeli karena memang atas
sugesti seseorang terhadap suatu merk tersebut. Bisa dari teman dekat,
keluarga, atau mungkin dari penjual. Jadi berdasarkan informasi yang konsumen
dapat dari orang-orang mengenai keunggulan produk tersebut, atau memang banyak
dari orang disekitar konsumen yang memakai produk tersebut membuat konsumen
percaya bahwa produk itu memang bagus dan akahirnya membelinya.
· Minuman ringan dan sabun pembersih muka dan karpet tidak termasuk,
karena produk-produk tersebut merupakan produk yang dapat dirasakan manfaatnya
secara pribadi langsung. Jadi sesuai dengan apa yang dirasakan oleh individu
masing-masing. Untuk minuman jika memang individu nya tidak menyukai, maka
individu cenderung akan membeli produk yang lain. Meskipun teman atau keluarga
menyukain minuman tersebut. Begitu juga dengan pembersih muka, jika pembersih
muka cocok bagi konsumen maka konsumen akan membeli tanpa pertimbangan apakah
orang terdekatnya beli merk tersebut atau tidak. Begitupun jika ternyata
pembersih muka tersebut tidak cocok dan malah berddampak negatif bagi individu
itu sendiri, maka konsumen akan langsung memberhentikan pemakaian dan memilih
produk lain walaupun orang sekitarnya banyak yang memakai produk tersebut.
Begitupun dengan karpet, individu dalam pembelian karpet cenderung lebih
mengikuti selera pribadi individu itu sediri bukan saran dari orang lain.
2. Untuk masing- masing
produk yang didaftar di dalam pertanyaan 1. Apakah anda merasa bahwa mungkin
ada variasi antara pengaruh pribadi pada pilihan produk dan pada nama merek?
Jelaskan!
a) Minuman Ringan
Pembelian minuman ringan
biasanya didasarkan pada produk dan merek. Ada sebagian individu yang membeli
produk minuman ringan tertentu karena merek minuman ringannya yang sudah
terkenal, misalnya Aqua. Banyak dari konsumen yang akan membeli air mineral bilang
membeli Aqua, padahal produk yang diberikan oleh penjual belum tentu produk
Aqua.
Contoh lain adalah untuk
minuman ringan teh botol, orang orang akan cenderung lebih memilih Frestea dari
pada es tea. Hal ini memang Frestea lebih berkualitas dari pada es tea.
b) Oli Motor
Pembelian oli motor pada umumnya
dipengaruhi oleh merek oli motor tertentu (brand oriented) yang telah banyak
digunakan oleh konsumen otomotif.
Contohnya merek oli motor
“Top 1”, banyak individu yang yakin akan merek Top 1 karena iklannya yang
berhasil memposisikan merek tersebut dikenal oleh banyak masyarakat. Selain itu
dengan banyaknya pengguna oli tersebut dan konsumen juga merasa puas sehingga
lebih memilih untuk menjadi pengguna setia Oli ini.
c) Sabun Pembersih Muka
Pembelian sabun pembersih
muka tergantung kepada individu itu sendiri, dan cenderung tidah berpengaruh
dari orang lain. Hal ini karena produk pembersih muka langsung dilaksanakan
manfaatnya oleh konsumen itu sendiri. jika konsumen merasa puas dan cocok di
kulit maka konsumen akan terus memakai produk tersebut begitupun sebaliknya
tanpa memperhatikan apakan itu produk terkenal atau tidak.
Keputusan pembelian cat rumah
biasanya dipengaruhi berdasarkan merek cat rumah yang ada di pasaran.
Contohnya saja merek cat Nipon Paint, kebanyakan individu akan lebih memilih
cat bermerek Nipon Paint yang telah komersil di pasaran daripada cat dengan merek
lain yang kurang terkenal.
e) Karpet
Keputusan pembelian karpet
dapat dikaitkan dengan status dan kelas sosial. Hal ini menunjukkan bahwa untuk
kalangan menengah ke atas, keputusan pembelian produk karpet didasarkan pada
produk dan merek . Beda halnya dengan individu kalangan bawah, individu ini
pada umumnya kurang memperhatikan merek. Individu tersebut lebih memperhatikan
produk dan harga produk yang ditawarkan
f) Mesin Cuci
Keputusan pembelian mesin
cuci didasarkan pada merek tertentu yang terkenal. Contohnya mesin cuci dengan
merek Panasonic. Banyak individu yang hanya dengan melihat merek saja mereka
akan langsung membeli karena percaya bahwa kualitas yang ditawarkan pun akan
sesuai dengan popularitas merek mesin cuci yang terkenal di pasaran
g) Handphone
g) Handphone
Keputusan pembelian handphone
akan didasarkan pada merek yang sedang tren atau terkenal di pasaran. Contohnya
handphone merek SONY dengan Android yang ditawarkan saat ini sedang menjadi
tren dan digemari oleh masyarakat.
h) Kamera Digital
pada umumnya keputusan
pembelian kamera digital sama juga didasarkan pada merek yang sudah terkenal di
pasaran dan berdasarkan spesifikasi produk kamera digital yang ditawarkan. Di
pasar kamera digital, diketahui bahwa Sony, Nikon dan Canon lah yang merupakan
merek terkenal untuk produk kamera digital. Hal ini tentunya akan mempengaruhi
individu dalam menentukan merek kamera digital mana yang akan dibeli.
BAB III
PENUTUP dan
KESIMPULAN
Keputusan pembelian konsumen juga
dipengaruhi oleh pengaruh pribadi atau pengaruh dari individu lain. Individu
lain yang dimaksud adalah teman dekat, keluarga, pacar atau yang lain. Hal ini
bisa menjadi pengaruh besar yang mendorong konsumen untuk membeli suatu produk.
Selain itu, merk dari suatu produk juga mempengaruhi. Misalnya saja untuk
produk handphone, dalam pembelian handphone konsumen pasti mendapatkan pengaruh
dari orang lain. Selain itu merk juga pasti mempengaruhi pembelian produk yang
dilakukan oleh konsumen
Reverensi
http://sheilynurfajriah.blogspot.com/2013/01/pengaruh-individu-terhadap-perilaku.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar