BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Ketahanan
nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam
menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik
yang dating dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Konsepsi
ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi
dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan
UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional
merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangan kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan
bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi
sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dam merata, rohaniah, dan jasmaniah.
Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional
terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
- Landasan Ketahanan Nasional
- Pancasila Landasan Idiil
- UUD 1945 Landasan Konstitusional
- Wawasan Nusantara Landasan Konseptual
- Asas-asas Ketahanan nasional
Asas
ketahanan nasional adalah tata laku yang disadari nilai-nilai yang tersusun
berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut
adalah sebagai berikut (lemhanmas,2000:99-11) :
- Asas kesejahteraan dan keamanan
Asas
ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu
maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan
bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur
bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
- Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya,
ketahanan nasioanal mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut
berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan
seimbang.
- Asas kekeluargaan
Asas
ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam
hal ini hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan
kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan
dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
- Sifat Ketahanan Nasional
- Mandiri
Percaya
kepada kemampuan dan kekuatan diri sendiri, keuletan dan ketangguhan yang
mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas,
integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian merupakan syarat untuk menjalin
kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
- Dinamis
Ketahanan
nasional dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi
bangsa dan negara serta lingkungan strateginya. Hal ini sesuai dengan hakekat
dan pengertian bahwa yang ada di dunia ini selalu berubah dan perubahan itu
sendiri senantiasa berubah pula. Upaya peningkatan ketahanan nasional harus
senantiasa diorientasikan kemasa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian
kondisi kehidupan nasional yang baik.
- Wibawa
Keberhasilan
pembinaan nasional secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan
kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional
Indonesia berarti makin tinggi daya tangkap yang dimiliki bangsa dan Negara
Indonesia.
- Konsultasi dan kerjasama
Konsultasi
dan kerjasama berarti tidak mengutamakan sifat konfrontatif dan antagonis,
tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih bersikap
konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pembahasan Umum Ketahanan Nasional Dalam Lingkungan Hidup
Ketahanan
nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan bangsa yang
biasanya kita namakan aspek social kehidupan, meliputi Ideologi, Politik,
Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam, yaitu Geografi,
Penduduk dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasioanal seluruh
segi kehidupan bangsa dinamakan Astra Gatra, terdiri dari Panca Gatra
(social) dan Tri Gatra (Alam). Seluruhnya itu harus selalu
diusahakan untuk memberikan peranannya dalam perwujudan Kesejahteraan dan
Keamanan.
Salah
satu pengaruh yang dapat mengancam ketahanan nasional yaitu kekayaan alam
seperti sumber daya energi. Bila kita mencermati kelangkaan energi yang terjadi
saat ini dapat menjadi sebuah ancaman yang serius bagi Negara kesatuan republik
Indonesia di masa yang akan datang. Dikatakan demikian karena hal tersebut akan
dapat mengganggu jalannya pembangunan Nasional yang berkelanjutan dan pada
akhirnya nanti mengancam ketahanan nasional.Sebagaimana yang tercantum dalam
pembukaan Undang-undang Dasar 1945, tujuan pembangunan Nasional adalah:
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan.
Keamanan
nasional yang mendukung suasana kondusif dalam mewujudkan tujuan pembangunan
nasional sangat diperlukan, dimana sistem keamanan nasional meliputi keamanan
individu,kebebasan,jiwa dan harta individu dan keluarganya; keamanan publik
yang berkaitan dengan pemeliharaan keamanan penyelenggaraan pemerintah
Negara,pelayanan dan pengayoman terhadap rakyat dan masyarakat; keamanan
internal yang menyangkut pemeliharaan keamanan dalam negeri meliputi seluruh
perikehidupan rakyat, masyarakat, bangsa dan Negara; pertahanan nasional yang
meliputi pemeliharaan keamanan kemerdekaan bangsa, kedaulatan Negara, keutuhan
wilayah Negara dan keamanan vital national interest pada umumnya.
Pada
masa akhir pemerintahan presiden Suharto Mei 1998 dimana stabilitas politik dan
ekonomi di dalam negeri yang sempat terganggu yang di akibatkan antara lain
karena kasus kelangkaan BBM (Bahan bakar minyak),mungkin dapat terulang kembali
kepada masa pemerintahan SBY dengan diperlihatkan tanda-tanda berupa kecemasan
para pelaku ekonomi akan prospek perekonomian Indonesia di masa yang akan
datang akibat naiknya harga minyak dunia; kepastian penanganan kasus-kasus
hukum; kondisi politik dan keamanan dalam Negara; sehingga mulai munculnya
keraguan sebagian masyarakat terhadap kinerja lembaga-lembaga pemerintahan atau
kemampuan pemerintah SBY mengantisipasi kondisi yang ada ini.
Hal
lain yang perlu juga mendapat perhatian dalam mewujudkan tujuan pembangunan
Nasional adalah Lingkungan hidup. Dalam era globalisasi dan pengalaman buruk
yang terjadi seperti “efek rumah kaca” akibat pembakaran yang melepaskan karbon
dioksida(CO2) menipisnya lapisan ozon akibat gas CFC (clorofluorocarbon) yang
terlepas ke udara, terlepasnya logam berat pada penambangan emas, dan ion-ion
menyebabkan kita harus lebih sadar akan resiko yang membbahayakan kelangsungan
kehidupan di bumi ini. Lebih-lebih lagi,kecepatan berlangsungnya perubahan
dalam penggunaan sumber daya meninggalkan sedikit waktu untuk mengantisipasi
dan mencegah dampak yang tidak diharapkan.
2.2
Permasalahan Energi Di Indonesia meliputi:
2.2.1
Kebutuhan dan penyediaan energy listrik.
Menurut
data yang diberikan pada rapat Panitia Teknis Sumber Daya Energi (PTE) ke 323,
kapasitas sistem penyediaan energi listrik masih selalu lebih rendah dari daya
yang dibutuhkan. Dari Neraca Daya sistem Kelistrikan Indonesia terlihat bahwa
beda antara daya yang dibutuhkan dan kapasitas sistem penyedia daya selalu
bertambah besar.Kondisi ini merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumber energi yang ada.Neraca Daya Sistem
Kelistrikan Indonesia.
2.2.2.
Tantangan penyediaan sumber energi listrik.
Upaya
untuk memenuhi kebutuhan energi menurut Kuntoro Mangkusubroto mempunyai
sekurang-kurangnya 6 tantangan berat, yaitu:
- Memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat. Pembangunan yang cepat dan dengan jumlah peduduk yang banyak, membutuhkan dukungan energi baik untuk kegiatan industri, transportasi, rumah tangga,maupun kegiatan lainnya. Di lain pihak cadangan sumber daya energi di Indonesia adalah terbatas.
- Maslah kesenjangan.Pembangunan juga memberikan danpak negative yaitu masalah kesenjangan khusunya antara kawasan barat dan timur serta antara desa dan kota yang belum teratasi sampai saat ini.
- Meningkatkan efisiensi energi, intensitas pemakaian energi masih relative tinggi di bandingkan dengan Negara ASEAN, apalagi dengan negara-negara maju. Intensitas energy yang tinggi ini menunjukan bahwa kita masih memakai terlalu banyak energi untuk menghasilkan sejumlah tertentu produksi di banding dengan Negara tetangga kita.
- Meningkatkan kualitas SDM.Kualitas sumber daya manusia Indonesia relatif masih rendah. Dari segi kemampuan menembus pasar internasional SDM kita menduduki urutan ke-37, untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pada urutan ke-45.
- Pendanaan. Ketersediaan dana kita, khususnya pemerintah sangat terbatas, sedangkan kebutuhan dana untuk sarana penyediaan energi meliputi produksi, pengolahan, penyaluran dan distribusi memerlukan dana besar dan teknologi yang maju.
- Mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan energi yang berwawasan lingkungan memerlukan dukungan teknologi yang handaal dan memerlukan biaya yang tinggi.
2.2.3
Kebijakan Energi.
Ada
5 kebijakan utama yang perlu ditempuh dalam pelaksanaan pembangunan energi,
sebagai berikut:
- Diversifikasi energi diarahkan untuk penganekaragaman pemanfaatan energi baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan untuk mencapai optimasi penyediaan energi nasional dan mengurangi laju pengrusakan sumber daya hidrokarbon.
- Intensifikasi energi. Kegiatan pencarian sumber energi dilaksanakan dengan berkesinambungan melalui kegiatan survey dan eksplorasi sumber-sumber energi diutamakan untuk meningkatkan cadangan sumber energi, terutama minyak bumi, gas bumi dan batubara.
- Prinsip konservasi diterapakan pada seluruh tahap pemanfaatan mulai dari pemanfaatan sumber daya energi samapai pada pemanfaatan akhir.
- Harga energi sacara bertahap dan terancam diarahkan untuk makin tertuju kepada pembetukan harga yang mengikuti mekanisme pasar sesuai dengan nilai ekonominya.
- Pemanfaatan energi bersih lingkungan di beri prioritas dengan mengutamakan energi yang memproduksi pencemar paling rendah, namun layak secara teknis dan ekonomis
2.3
Potensi Sumber Energi Alternatif
2.3.1
Energi Fosil
Sumber
daya energi di Indonesia yang penting dan mempunyai peran strategis adalah
minyak bumi, gas bumi dan batubara. Pada hakekatnya tiga sumber daya alam ini
adalah sumber daya fosil yang sangat berharga bagi pembangunan nasional, yang
mempunyai fungsi sebagai sumber energi dan bahan baku industri dalam negeri
serta sebagai sumber devisa Negara.
2.3.2
Minyak Bumi
Sifat-sifat
penting dari minyak bumi serta turunannya adalah
1.
Nilai pembakaran yang dinyatakan dalam satuan kilojoule per liter;
2.
Bobot jenis yaitu kerapatan cairan tersebut dibagi dengan kerapatan air pada 60
oF (15,6 oC);
3.
Titik nyala dari suatu cairan bahan bakar adalah temperatur minimum fluida pada
waktu uap yang keluar dari permukaan fluida langsung akan menyala.
4.
Titik lumer daari satu produk minyak bumi adalah temperatur terendah pada mana
suatu minyak atau produk minyak akan mengalir dii bawah kondisi standar.
Beberapa
persoalan yang muncul pada waktu pembakaran bahan bakar minyak adalah:
- Abu yang dihasilkan walaupun sangat sedikit sulit membuangnya;
- Beberapa minyak mentah mempunyai sulfur yang cukup tinggi dan proses pembungannya mahal;
- Unsur vanadium yang menyebabkan korosi yang cepat dari bahan-bahan ferrous.
2.3.4
Gas Bumi/Alam
Gas
alam merupakan salah satu bahan bakar fosil yang terperangkap dalam lapisan
batu kapur diatas reservoir minyak bumi.Gas alam mempunyai nilai pembakaran
gravimetrik 55.800 kj/kilogram dan nilai pembakaran volumentrik 37.00 kj/m3.
Gas
alamm mempunyai kelebihan dibanding dengan minyak
- Merupakan bahan paling mudah terbakar dan bercampur dengan udara secara baik,
- Dapat terbakar secara bersih dengan sedikit abu,
- Mudah transportasinya.
Kekurangannya
adalah sulit untuk menyimpan sejumlah besar energi dalam bentuk gas alam.
Pemanfaatan gas alam selama ini sebagian besar untuk energi yang berorientasi
ekspor. Pemanfaatan di dalam negeri sebagai bahan bakar dan sekaligus sebagai
bahan baku industri yang mempunyai nilai tambah yang tinggi ini perlu di dorong
agar dicapai nilai pemanfaatan yang optimal.
2.3.5
Batubara
Sifat-sifat
penting dari batubara adalah:
- Kadar sulfur.
Sulfur
adalah salah satu elemen pembakaran dalam batubara dan menghasilkan energi.Hasil
pembakaran yakni CO2 adalah bahan polutan utama bagi atmosfir;
- Karakteristik pembakaran harus disesuaikan dengan sistem pembakarannya;
- Daya tahan terhadap cuaca yang merupakan suatu ukuran tentang kemampuan batubara tetap berada dalam keadaan terbuka terhadap unsur-unsur lingkungan tanpa mengalami pecah-pecah yang berlebiha;
- Indeks dapat digerinda khusus untuk sistem-sistem tenaga yang menggunakan serbuk batubara;
- Temperatur pelunakan abu yang merupakan temperatur dimana abu menjadi sangat plastis,beberapa derjat di bawah titik lebur abu;
- Nilai pembakaran menunjukan jumlah energi kimia yang terdapat dalam suatu massa atau volume bakar.
Beberapa
persoalan yang muncul pada waktu pembakaran batubara adalah:
- Gas CO2 yang dapat menyebabkan penurunan kualitas udara
- Abu yang terlepas ke udara jumlahnya lebih besar dari minyak dan gas.
Sebagian
besar batubara ditambang secara terbuka, sedang di lain pihak lahan untuk
kepentingan lainnya(pertanian, kehutanan, pemukiman, dan lain-lain). Semakin
meningkat kepentingan sehingga memerlukan penataan ruang yang baik, karena bila
tidak dapat menimbulkan masalah tumpang tindih penggunaan lahan.
- Energi Baru
Energi
baru adalah energi yang pada umumnya sumber daya non fosil yang dapat
diperbaharui atau di kelola dengan baik maka sumber dayanya tidak akan habis.
Sumber energi yang termasuk baru adalah energi angin, energi surya dan energi
samudera.
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Ketahanan
nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam
menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik
yang dating dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Konsepsi
ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi
dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan
UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional
merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangan kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan
bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi
sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dam merata, rohaniah, dan jasmaniah.
Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional
terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
- Landasan Ketahanan Nasional
- Pancasila Landasan Idiil
- UUD 1945 Landasan Konstitusional
- Wawasan Nusantara Landasan Konseptual
- Asas-asas Ketahanan nasional
Asas
ketahanan nasional adalah tata laku yang disadari nilai-nilai yang tersusun
berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah
sebagai berikut (lemhanmas,2000:99-11) :
- Asas kesejahteraan dan keamanan
Asas
ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu
maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan
bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur
bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
- Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya,
ketahanan nasioanal mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut
berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan
seimbang.
- Asas kekeluargaan
Asas
ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam
hal ini hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan
kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan
dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
- Sifat Ketahanan Nasional
- Mandiri
Percaya
kepada kemampuan dan kekuatan diri sendiri, keuletan dan ketangguhan yang
mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas,
integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian merupakan syarat untuk menjalin
kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
- Dinamis
Ketahanan
nasional dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi
bangsa dan negara serta lingkungan strateginya. Hal ini sesuai dengan hakekat
dan pengertian bahwa yang ada di dunia ini selalu berubah dan perubahan itu
sendiri senantiasa berubah pula. Upaya peningkatan ketahanan nasional harus
senantiasa diorientasikan kemasa depan dan dinamikanya diarahkan untuk
pencapaian kondisi kehidupan nasional yang baik.
- Wibawa
Keberhasilan
pembinaan nasional secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan
kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional
Indonesia berarti makin tinggi daya tangkap yang dimiliki bangsa dan Negara
Indonesia.
- Konsultasi dan kerjasama
Konsultasi
dan kerjasama berarti tidak mengutamakan sifat konfrontatif dan antagonis,
tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih bersikap
konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pembahasan Umum Ketahanan Nasional Dalam Lingkungan Hidup
Ketahanan
nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan bangsa yang
biasanya kita namakan aspek social kehidupan, meliputi Ideologi, Politik,
Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam, yaitu Geografi,
Penduduk dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasioanal seluruh
segi kehidupan bangsa dinamakan Astra Gatra, terdiri dari Panca Gatra
(social) dan Tri Gatra (Alam). Seluruhnya itu harus selalu diusahakan
untuk memberikan peranannya dalam perwujudan Kesejahteraan dan Keamanan.
Salah
satu pengaruh yang dapat mengancam ketahanan nasional yaitu kekayaan alam
seperti sumber daya energi. Bila kita mencermati kelangkaan energi yang terjadi
saat ini dapat menjadi sebuah ancaman yang serius bagi Negara kesatuan republik
Indonesia di masa yang akan datang. Dikatakan demikian karena hal tersebut akan
dapat mengganggu jalannya pembangunan Nasional yang berkelanjutan dan pada
akhirnya nanti mengancam ketahanan nasional.Sebagaimana yang tercantum dalam
pembukaan Undang-undang Dasar 1945, tujuan pembangunan Nasional adalah:
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan.
Keamanan
nasional yang mendukung suasana kondusif dalam mewujudkan tujuan pembangunan
nasional sangat diperlukan, dimana sistem keamanan nasional meliputi keamanan
individu,kebebasan,jiwa dan harta individu dan keluarganya; keamanan publik
yang berkaitan dengan pemeliharaan keamanan penyelenggaraan pemerintah
Negara,pelayanan dan pengayoman terhadap rakyat dan masyarakat; keamanan
internal yang menyangkut pemeliharaan keamanan dalam negeri meliputi seluruh
perikehidupan rakyat, masyarakat, bangsa dan Negara; pertahanan nasional yang
meliputi pemeliharaan keamanan kemerdekaan bangsa, kedaulatan Negara, keutuhan
wilayah Negara dan keamanan vital national interest pada umumnya.
Pada
masa akhir pemerintahan presiden Suharto Mei 1998 dimana stabilitas politik dan
ekonomi di dalam negeri yang sempat terganggu yang di akibatkan antara lain
karena kasus kelangkaan BBM (Bahan bakar minyak),mungkin dapat terulang kembali
kepada masa pemerintahan SBY dengan diperlihatkan tanda-tanda berupa kecemasan
para pelaku ekonomi akan prospek perekonomian Indonesia di masa yang akan
datang akibat naiknya harga minyak dunia; kepastian penanganan kasus-kasus
hukum; kondisi politik dan keamanan dalam Negara; sehingga mulai munculnya
keraguan sebagian masyarakat terhadap kinerja lembaga-lembaga pemerintahan atau
kemampuan pemerintah SBY mengantisipasi kondisi yang ada ini.
Hal
lain yang perlu juga mendapat perhatian dalam mewujudkan tujuan pembangunan Nasional
adalah Lingkungan hidup. Dalam era globalisasi dan pengalaman buruk yang
terjadi seperti “efek rumah kaca” akibat pembakaran yang melepaskan karbon
dioksida(CO2) menipisnya lapisan ozon akibat gas CFC (clorofluorocarbon) yang
terlepas ke udara, terlepasnya logam berat pada penambangan emas, dan ion-ion
menyebabkan kita harus lebih sadar akan resiko yang membbahayakan kelangsungan
kehidupan di bumi ini. Lebih-lebih lagi,kecepatan berlangsungnya perubahan
dalam penggunaan sumber daya meninggalkan sedikit waktu untuk mengantisipasi
dan mencegah dampak yang tidak diharapkan.
2.2
Permasalahan Energi Di Indonesia meliputi:
2.2.1
Kebutuhan dan penyediaan energy listrik.
Menurut
data yang diberikan pada rapat Panitia Teknis Sumber Daya Energi (PTE) ke 323, kapasitas
sistem penyediaan energi listrik masih selalu lebih rendah dari daya yang
dibutuhkan. Dari Neraca Daya sistem Kelistrikan Indonesia terlihat bahwa beda
antara daya yang dibutuhkan dan kapasitas sistem penyedia daya selalu bertambah
besar.Kondisi ini merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan mengoptimalkan
pemanfaatan sumber energi yang ada.Neraca Daya Sistem Kelistrikan Indonesia.
2.2.2.
Tantangan penyediaan sumber energi listrik.
Upaya
untuk memenuhi kebutuhan energi menurut Kuntoro Mangkusubroto mempunyai
sekurang-kurangnya 6 tantangan berat, yaitu:
- Memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat. Pembangunan yang cepat dan dengan jumlah peduduk yang banyak, membutuhkan dukungan energi baik untuk kegiatan industri, transportasi, rumah tangga,maupun kegiatan lainnya. Di lain pihak cadangan sumber daya energi di Indonesia adalah terbatas.
- Maslah kesenjangan.Pembangunan juga memberikan danpak negative yaitu masalah kesenjangan khusunya antara kawasan barat dan timur serta antara desa dan kota yang belum teratasi sampai saat ini.
- Meningkatkan efisiensi energi, intensitas pemakaian energi masih relative tinggi di bandingkan dengan Negara ASEAN, apalagi dengan negara-negara maju. Intensitas energy yang tinggi ini menunjukan bahwa kita masih memakai terlalu banyak energi untuk menghasilkan sejumlah tertentu produksi di banding dengan Negara tetangga kita.
- Meningkatkan kualitas SDM.Kualitas sumber daya manusia Indonesia relatif masih rendah. Dari segi kemampuan menembus pasar internasional SDM kita menduduki urutan ke-37, untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pada urutan ke-45.
- Pendanaan. Ketersediaan dana kita, khususnya pemerintah sangat terbatas, sedangkan kebutuhan dana untuk sarana penyediaan energi meliputi produksi, pengolahan, penyaluran dan distribusi memerlukan dana besar dan teknologi yang maju.
- Mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan energi yang berwawasan lingkungan memerlukan dukungan teknologi yang handaal dan memerlukan biaya yang tinggi.
2.2.3
Kebijakan Energi.
Ada
5 kebijakan utama yang perlu ditempuh dalam pelaksanaan pembangunan energi,
sebagai berikut:
- Diversifikasi energi diarahkan untuk penganekaragaman pemanfaatan energi baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan untuk mencapai optimasi penyediaan energi nasional dan mengurangi laju pengrusakan sumber daya hidrokarbon.
- Intensifikasi energi. Kegiatan pencarian sumber energi dilaksanakan dengan berkesinambungan melalui kegiatan survey dan eksplorasi sumber-sumber energi diutamakan untuk meningkatkan cadangan sumber energi, terutama minyak bumi, gas bumi dan batubara.
- Prinsip konservasi diterapakan pada seluruh tahap pemanfaatan mulai dari pemanfaatan sumber daya energi samapai pada pemanfaatan akhir.
- Harga energi sacara bertahap dan terancam diarahkan untuk makin tertuju kepada pembetukan harga yang mengikuti mekanisme pasar sesuai dengan nilai ekonominya.
- Pemanfaatan energi bersih lingkungan di beri prioritas dengan mengutamakan energi yang memproduksi pencemar paling rendah, namun layak secara teknis dan ekonomis
2.3
Potensi Sumber Energi Alternatif
2.3.1
Energi Fosil
Sumber
daya energi di Indonesia yang penting dan mempunyai peran strategis adalah
minyak bumi, gas bumi dan batubara. Pada hakekatnya tiga sumber daya alam ini
adalah sumber daya fosil yang sangat berharga bagi pembangunan nasional, yang
mempunyai fungsi sebagai sumber energi dan bahan baku industri dalam negeri
serta sebagai sumber devisa Negara.
2.3.2
Minyak Bumi
Sifat-sifat
penting dari minyak bumi serta turunannya adalah
1.
Nilai pembakaran yang dinyatakan dalam satuan kilojoule per liter;
2.
Bobot jenis yaitu kerapatan cairan tersebut dibagi dengan kerapatan air pada 60
oF (15,6 oC);
3.
Titik nyala dari suatu cairan bahan bakar adalah temperatur minimum fluida pada
waktu uap yang keluar dari permukaan fluida langsung akan menyala.
4.
Titik lumer daari satu produk minyak bumi adalah temperatur terendah pada mana
suatu minyak atau produk minyak akan mengalir dii bawah kondisi standar.
Beberapa
persoalan yang muncul pada waktu pembakaran bahan bakar minyak adalah:
- Abu yang dihasilkan walaupun sangat sedikit sulit membuangnya;
- Beberapa minyak mentah mempunyai sulfur yang cukup tinggi dan proses pembungannya mahal;
- Unsur vanadium yang menyebabkan korosi yang cepat dari bahan-bahan ferrous.
2.3.4
Gas Bumi/Alam
Gas
alam merupakan salah satu bahan bakar fosil yang terperangkap dalam lapisan
batu kapur diatas reservoir minyak bumi.Gas alam mempunyai nilai pembakaran
gravimetrik 55.800 kj/kilogram dan nilai pembakaran volumentrik 37.00 kj/m3.
Gas
alamm mempunyai kelebihan dibanding dengan minyak
- Merupakan bahan paling mudah terbakar dan bercampur dengan udara secara baik,
- Dapat terbakar secara bersih dengan sedikit abu,
- Mudah transportasinya.
Kekurangannya
adalah sulit untuk menyimpan sejumlah besar energi dalam bentuk gas alam.
Pemanfaatan gas alam selama ini sebagian besar untuk energi yang berorientasi
ekspor. Pemanfaatan di dalam negeri sebagai bahan bakar dan sekaligus sebagai
bahan baku industri yang mempunyai nilai tambah yang tinggi ini perlu di dorong
agar dicapai nilai pemanfaatan yang optimal.
2.3.5
Batubara
Sifat-sifat
penting dari batubara adalah:
- Kadar sulfur.
Sulfur
adalah salah satu elemen pembakaran dalam batubara dan menghasilkan energi.Hasil
pembakaran yakni CO2 adalah bahan polutan utama bagi atmosfir;
- Karakteristik pembakaran harus disesuaikan dengan sistem pembakarannya;
- Daya tahan terhadap cuaca yang merupakan suatu ukuran tentang kemampuan batubara tetap berada dalam keadaan terbuka terhadap unsur-unsur lingkungan tanpa mengalami pecah-pecah yang berlebiha;
- Indeks dapat digerinda khusus untuk sistem-sistem tenaga yang menggunakan serbuk batubara;
- Temperatur pelunakan abu yang merupakan temperatur dimana abu menjadi sangat plastis,beberapa derjat di bawah titik lebur abu;
- Nilai pembakaran menunjukan jumlah energi kimia yang terdapat dalam suatu massa atau volume bakar.
Beberapa
persoalan yang muncul pada waktu pembakaran batubara adalah:
- Gas CO2 yang dapat menyebabkan penurunan kualitas udara
- Abu yang terlepas ke udara jumlahnya lebih besar dari minyak dan gas.
Sebagian
besar batubara ditambang secara terbuka, sedang di lain pihak lahan untuk
kepentingan lainnya(pertanian, kehutanan, pemukiman, dan lain-lain). Semakin
meningkat kepentingan sehingga memerlukan penataan ruang yang baik, karena bila
tidak dapat menimbulkan masalah tumpang tindih penggunaan lahan.
- Energi Baru
Energi
baru adalah energi yang pada umumnya sumber daya non fosil yang dapat
diperbaharui atau di kelola dengan baik maka sumber dayanya tidak akan habis.
Sumber energi yang termasuk baru adalah energi angin, energi surya dan energi
samudera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar